Pernah mendengar kisah tentang suami istri dan sepeda onthel-nya? Kalau belum, ini dia kisahnya secara garis besar.
Suatu saat ada suami istri yg bermaksud merajut sukses di kota lain. Mereka hanya memiliki sepeda onthel yg tidak ada boncengannya. Maka mereka pun berangkat dengan sepeda onthel itu.
Sebelum berangkat, suami-nya yg bijak berkata pada istrinya:
”Istri-ku, sebaiknya kamu yg naik sepeda. Sedangkan aku akan berjalan kaki mendampingimu”.
”Ya, suami-ku”. Jawab Si Istri bahagia memiliki suami yg pengertian.
Ketika dalam perjalanan, ada orang yg berkata demikian:
”Perempuan ini tidak solider terhadap suami-nya. Tega-teganya ia naik sepeda sementara suami-nya kelelahan berjalan kaki”.
Mendengar hal itu Si Istri pun turun dari sepedanya dan memberikan sepeda itu pada suami-nya. Katanya:
“Suami-ku. Aku tau kamu kelelahan. Sekarang saatnya gantian. Kamu yg naik sepeda, sementara aku yg jalan kaki”.
”Baiklah, istri-ku.” Sahut Sang Suami bahagia melihat istri-nya begitu pengertian. Maka dia pun kemuadian naik sepeda pelan-pelan didampingi istri-nya yg berjalan kaki di sebelahnya.
Dalam perjalanan ada orang yg melihat mereka dan berkata:
”Laki-laki ini sangat egois. Dia membiarkan istri-nya berjalan kaki, sementara dia sendiri enak-enakan naik sepeda!”
Mendengar hal itu maka mereka pun bersepakat membuang sepeda itu daripada menimbulkan masalah. Mereka pun kemudian berjalan kaki menuju kota yg didambakannya.
Dalam perjalanan, orang yg mengetahui bahwa mereka memiliki sepeda tetapi malah berjalan kaki berkata demikian:
”Suami istri ini nampaknya sangat bodoh. Kenapa mereka malah jalan kaki, sementara mereka punya sepeda. Mereka ini juga tidak hemat energy.”
Suami istri ini menjadi sangat bingung dengan perkataan orang-orang ini, maka merekapun mengurungkan niatnya merajut sukses di kota yg didambakannya.
Apa pesan moral dari kisah ini?
BERSAMBUNG...
Suatu saat ada suami istri yg bermaksud merajut sukses di kota lain. Mereka hanya memiliki sepeda onthel yg tidak ada boncengannya. Maka mereka pun berangkat dengan sepeda onthel itu.
Sebelum berangkat, suami-nya yg bijak berkata pada istrinya:
”Istri-ku, sebaiknya kamu yg naik sepeda. Sedangkan aku akan berjalan kaki mendampingimu”.
”Ya, suami-ku”. Jawab Si Istri bahagia memiliki suami yg pengertian.
Ketika dalam perjalanan, ada orang yg berkata demikian:
”Perempuan ini tidak solider terhadap suami-nya. Tega-teganya ia naik sepeda sementara suami-nya kelelahan berjalan kaki”.
Mendengar hal itu Si Istri pun turun dari sepedanya dan memberikan sepeda itu pada suami-nya. Katanya:
“Suami-ku. Aku tau kamu kelelahan. Sekarang saatnya gantian. Kamu yg naik sepeda, sementara aku yg jalan kaki”.
”Baiklah, istri-ku.” Sahut Sang Suami bahagia melihat istri-nya begitu pengertian. Maka dia pun kemuadian naik sepeda pelan-pelan didampingi istri-nya yg berjalan kaki di sebelahnya.
Dalam perjalanan ada orang yg melihat mereka dan berkata:
”Laki-laki ini sangat egois. Dia membiarkan istri-nya berjalan kaki, sementara dia sendiri enak-enakan naik sepeda!”
Mendengar hal itu maka mereka pun bersepakat membuang sepeda itu daripada menimbulkan masalah. Mereka pun kemudian berjalan kaki menuju kota yg didambakannya.
Dalam perjalanan, orang yg mengetahui bahwa mereka memiliki sepeda tetapi malah berjalan kaki berkata demikian:
”Suami istri ini nampaknya sangat bodoh. Kenapa mereka malah jalan kaki, sementara mereka punya sepeda. Mereka ini juga tidak hemat energy.”
Suami istri ini menjadi sangat bingung dengan perkataan orang-orang ini, maka merekapun mengurungkan niatnya merajut sukses di kota yg didambakannya.
Apa pesan moral dari kisah ini?
BERSAMBUNG...
No comments:
Post a Comment